- Invisible Hand
- Posts
- Langkah Besar LG di Indonesia
Langkah Besar LG di Indonesia
Pengaruh Investasi Asing Pada Ekonomi
Apa yang sedang terjadi?
LG Electronics berencana merelokasi pabrik dan fasilitas penelitiannya dari China ke Indonesia.
Apa artinya ini?
Perusahaan membutuhkan modal untuk berkembang. Di dunia korporat, eksekutif perusahaan sering mengadakan investor roadshow untuk mengkomunikasikan seberapa baik kinerja perusahaan dan peluang pertumbuhan yang terbentang di depan. Tujuannya? Meyakinkan investor untuk menanam modal dan mendanai target pertumbuhan.
Hal yang sama terjadi dengan negara-negara. Perjalanan Presiden Jokowi baru-baru ini ke China, Korea Selatan, dan Jepang layaknya seperti investor roadshow. Indonesia menargetkan pertumbuhan PDB yang konsisten sebesar 5,7% dalam 10 tahun ke depan, serta meningkatkan PDB per kapita menjadi Rp 120 juta per orang pada tahun 2030.
Untuk mencapai ini, kita membutuhkan investasi.
Selama perjalanan Asia Timur, Presiden menyoroti potensi investasi yang ditawarkan Indonesia—dan LG Electronics setuju dengan visi ini. LG bertaruh besar pada ekonomi Indonesia. Selain rencana relokasi pabrik, LG juga memimpin konsorsium Korea Selatan dalam mengembangkan industri baterai kendaraan listrik. Konsorsium bekerja sama dengan BUMN berkomitmen Rp 150 triliun untuk mengembangkan rantai pasokan baterai terintegrasi, mulai dari penambangan bahan baku hingga pengolahan dan manufaktur.
Mengapa LG begitu optimis dalam berinvestasi di Indonesia?
Beberapa faktor:
Stabilitas politik: Seperti yang sering dikatakan Warren Buffett, aturan pertama dalam berinvestasi adalah jangan pernah kehilangan uang. Untuk investasi di negara berkembang, cara pasti untuk kehilangan uang adalah dengan menginvestasikannya di negara-negara dengan struktur politik yang tidak stabil. Lihat Myanmar sebagai contoh baru-baru ini. Indonesia telah menunjukkan stabilitas politik selama dua dekade sejak krisis finansial Asia 1997. Pemerintah semakin mengadopsi pola pikir ramah bisnis, khususnya sejak kepresidenan Jokowi. Ini terlihat dari penerapan Omnibus Law yang diundangkan pada tahun 2020 untuk meningkatkan kemudahan berusaha. Hal ini memberikan jaminan bagi perusahaan seperti LG bahwa investasi mereka aman dan bisnis dapat beroperasi secara menguntungkan di sini.
Stabilitas ekonomi: Indikator ekonomi seperti inflasi dan penilaian mata uang juga merupakan faktor penting untuk dipertimbangkan dalam berinvestasi. Bayangkan Anda adalah pemilik bisnis dan sedang membangun pabrik baru di negara asing. Hal terakhir yang Anda inginkan adalah inflasi yang tidak terkendali, mendatangkan bengkaknya biaya produksi dan memeras profit. Indonesia telah membentuk bank sentral independen (Bank BI) yang memantau secara ketat inflasi dan stabilitas mata uang negara. Inflasi turun dari 8% pada tahun 2014 menjadi di bawah 2% pada tahun 2021 (Indikator ini telah naik di atas 4% pada tahun 2022, tetapi ini adalah fenomena di seluruh dunia yang didorong oleh perang Rusia-Ukraina dan dampaknya terhadap harga energi/makanan). Ditambah upah di sini relatif lebih rendah dibandingkan dengan pusat manufaktur lain seperti China, sehingga jadi insentif lebih bagi bisnis untuk membangun produksi lokal.
Infrastruktur: Infrastruktur yang baik seperti jalanan, pelabuhan, dan kereta api membantu bisnis mengendalikan biaya logistik dan distribusi. Ini sangat penting bagi produsen seperti LG, di mana logistik membentuk 10% dari basis biaya mereka. Pemerintah memahami hal ini. Pada 2020-2024, negara memperkirakan akan menghabiskan 400 miliar dolar AS untuk membangun bandara, jalan, dan pembangkit listrik baru—tujuannya untuk menghilangkan kemacetan transportasi dan meningkatkan akses infrastruktur di luar Jawa.
Indonesia Inflation Rate; Source: Tradingeconomics.com
Apa pentingnya sih?
Indonesia kaya akan sumber daya alam. Kekayaan inilah yang telah mendorong negara ini ke jalur pembangunan ekonominya saat ini. Tetapi untuk membuat lompatan dari negara berkembang menjadi negara maju, kita perlu mendiversifikasi sumber pertumbuhan kita dari ekspor komoditas ke sektor lain seperti manufaktur, teknologi, dan jasa.
Investasi langsung luar negeri seperti yang diumumkan oleh LG akan berperan dalam proses ini. Dengan lebih banyak perusahaan membangun pabrik di sini, lebih banyak pekerjaan akan diciptakan. Ini memiliki dua efek: (1) Meningkatkan pendapatan pekerja lokal, yang kemudian dapat membelanjakan uang mereka dan menumbuhkan ekonomi—dan (2) Memfasilitasi transfer teknologi dan keterampilan, sehingga membantu Indonesia memperoleh kecanggihan manufaktur yang lebih maju dan tenaga kerja terampil.
Sekarang, tantangan negara adalah untuk terus mengembangkan infrastruktur, meningkatkan pendidikan dan keterampilan tenaga kerja, serta mengurangi birokrasi regulasi yang seringkali menjadi hambatan bagi dunia usaha.
Sampai lain waktu...